Ma, saat ini aku berkhayal ada di pangkuan mu.
Aku bercerita tentang keluh kesahku selama ini, aku anakmu tapi aku tak seperti mu. Aku merasa tak mirip denganmu.
Kau begitu tegar dan kuat, kesabaran mu tak dapat aku takar betapa besar dan luas.
Aku bercerita tentang keluh kesahku selama ini, aku anakmu tapi aku tak seperti mu. Aku merasa tak mirip denganmu.
Kau begitu tegar dan kuat, kesabaran mu tak dapat aku takar betapa besar dan luas.
Aku ingin menangis tapi aku tak sanggup melihat mu menatapku yang bersedih.
Kau tau mama? Aku selalu menasehati diriku sendiri kalau semua akan baik-baik saja dan segera berlalu. Itu satu-satunya kata yang membuatku merasa bodoh dan acuh dengan keadaan.
Pinterest.com |
Kau tau mama? Aku selalu menasehati diriku sendiri kalau semua akan baik-baik saja dan segera berlalu. Itu satu-satunya kata yang membuatku merasa bodoh dan acuh dengan keadaan.
Ma kapan aku menangis?
Aku bahkan tak ingin ingat, aku harap itu sudah lama, sekalipun kenyataannya adalah baru saja air mataku menetes.
Apakah aku bisa sekuat engkau? Menjalani kenyataan hidup ini yang bagiku sulit aku cerna dengan akalku? Aku terlalu banyak bermimpi. Aku tau itu, aku harus berjalan dalam kenyataan yang aku sadari tak seindah bayanganku.
Tapi aku bahagia ada engkau yang selalu memberi cinta, dan juga dia yang selau menjadi sandaranku saat aku tak mampu bersuara kepadamu.
Kau begitu hebat, bahkan saat aku tak pernah bercerita tapi kau tau rapuhnya aku.
Aku selalu bicara dengan mu berjam-jam tapi aku tak pernah bicara serius denganmu, yang keluar dari mulutku hanya tawa, dan pertanyaan-pertanyaan yang sesungguhnya tak begitu penting. Karena aku tidak pernah bisa menahan air mataku saat berhubungan dengan mu mama.
Aku selalu bicara dengan mu berjam-jam tapi aku tak pernah bicara serius denganmu, yang keluar dari mulutku hanya tawa, dan pertanyaan-pertanyaan yang sesungguhnya tak begitu penting. Karena aku tidak pernah bisa menahan air mataku saat berhubungan dengan mu mama.
Bagiku kau segalanya tapi aku bahkan tak pernah sanggup bilang Aku Menyayangi mu atau sekedar kata Aku rindu mama.
Aku tau aku begitu payah.
Yang aku lakukan hanya terus bicara, karena aku tau saat aku belum dapat bicara dulu engkau yang paling sering mengajakku bicara. Engkau yang mengajariku kata perkata.
Aku tau aku begitu payah.
Yang aku lakukan hanya terus bicara, karena aku tau saat aku belum dapat bicara dulu engkau yang paling sering mengajakku bicara. Engkau yang mengajariku kata perkata.
Mama,
Engkau tau?
Aku juga ingin seperti mu!
Menikah punya anak dan keluarga yang bahagia.
Engkau tau?
Aku juga ingin seperti mu!
Menikah punya anak dan keluarga yang bahagia.
Aku bahagia kok ma!
Tapi alangkah bahagia lagi kalau aku punya anak. Rumah kita pasti akan ramai lagi, paling tidak aku bisa sedikit sepertimu. Menjadi seorang ibu adalah impian ku ma, impian ku sejak lama.
Tapi alangkah bahagia lagi kalau aku punya anak. Rumah kita pasti akan ramai lagi, paling tidak aku bisa sedikit sepertimu. Menjadi seorang ibu adalah impian ku ma, impian ku sejak lama.
Bahkan sebelum aku mengenal suamiku aku selalu berkhayal, bisa seperti dirimu.
Maafkan aku menangis, maafkan aku tak dapat menahan laju air mengalir di pipiku.
Aku selalu membayangkan bagaimana rasanya tau aku Hamil? Bagaimana rasanya Hamil itu, dan melahirkan serta merawat anak?
Aku tau itu merepotkan, tapi aku yakin itu menyenangkan dan menajubkan.
Aku tau itu merepotkan, tapi aku yakin itu menyenangkan dan menajubkan.
Setiap perempuan sudah dibekali perasaan menyayangi dan mengasihi, selayaknya seorang ibu. Aku selalu yakin kalau aku pasti bisa, ditambah lagi ada engkau mama, kau panutan ku.
Setiap hari aku lalui dengan penuh harap, dan kecemasan. Itu membuat ku tak menikmati tiap detik yang telah tuhan anugerahkan kepadaku.
Aku berusaha keras berpaling. Berpaling menatap masa depan tanpa menagisi apa yang belum aku dapatkan. Tapi dalam hati ku terdalam aku selalu bicara pada diriku kalau aku harus yakin apa yang aku impikan akan terwujud walalu hanya dengan sebait doa yang tak lupa aku ucapkan.
Aku berusaha keras berpaling. Berpaling menatap masa depan tanpa menagisi apa yang belum aku dapatkan. Tapi dalam hati ku terdalam aku selalu bicara pada diriku kalau aku harus yakin apa yang aku impikan akan terwujud walalu hanya dengan sebait doa yang tak lupa aku ucapkan.
Suatu hari aku yang jauh dari pandanganmu mama, ingin sekali pulang dan merasakan kehangatan rumah kita. Tapi disaat yang bersamaan muncul rasa takut yang begitu menghantui pikiranku.
Mama, aku takut pulang.
Aku malu.
Aku belum dapat membahagiakan mu. Bahkan aku belum bisa membuatmu menggendong cucu dariku.
Aku malu.
Aku belum dapat membahagiakan mu. Bahkan aku belum bisa membuatmu menggendong cucu dariku.
Mengapa aku begitu payah Mama ?
Apa aku yang telalu takut menghadapi masa depan? Aku bukan lagi remaja yang labil bukan? Tapi kenapa aku bahkan tak sanggup mengendalikan diriku sendiri agar tidak lagi menangis tengah malam.
Engkau begitu berharga untukku mama. Apa jadinya aku tanpa mu!? Sanggupkah aku lalui hari-hariku jika tugasmu telah usai terhadapku dan tuhan memanggilmu?
Apa aku bisa berdiri dengan kaki ku sendiri dan makan dengan tanganku sendiri?
Apa aku bisa berdiri dengan kaki ku sendiri dan makan dengan tanganku sendiri?
Masa depan begitu penuh rahasia. Semuanya bahkan tak dapat aku bayangkan karena terlalu sulit aku cerna di pikiran ku.
Ada banyak mata yang melihatku, ada banyak mulut yang membicarakanku, dan aku tak akan sanggup menutup mulut mereka satu demi satu. Tapi aku pasti bisa menutup mataku dan menutup kedua telingaku, tapi suara-suara itu masih saja aku dengar. Bagainana aku terus maju kalau aku menutup mata dan telingaku?
Aku bahkan tak cukup keberanian untuk sekedar membuka mataku melihat dunia, yang dimataku tiada batasnya.
Semua kawanku tak lagi di sisiku, aku seperti sendiri sekarang, engkaupun jauh mama. Tapi tak perlu khawatir.
Ada seorang lelaki yang bertanggung jawab atas diriku. Dia mengisi hariku yang kosong dengan kasih sayang. Walalu tak seperti dirimu, tapi dia cukup kau percaya untuk menjagaku. Aku sendiri saat dia harus pergi tapi dia senantiasa menjagaku sekalipun dia jauh.
Ada seorang lelaki yang bertanggung jawab atas diriku. Dia mengisi hariku yang kosong dengan kasih sayang. Walalu tak seperti dirimu, tapi dia cukup kau percaya untuk menjagaku. Aku sendiri saat dia harus pergi tapi dia senantiasa menjagaku sekalipun dia jauh.
Aku bisa sendiri untuk saat ini, tapi aku tak yakin esok. Semua masih begitu kelabu dan misterius dimataku.
Komentar
Posting Komentar