Teman Khayalan
Pada waktu saya masih anak-anak saya punya teman khayalan, mungkin bukan cuma saya, kamu juga mungkin punya atau kamu sudah lupa?
Apa dia ada?
Bagi saya dia ada, sekalipun saya tak pernah membayangkan dia seperti apa. Tapi bagi saya dia itu ada di setiap saat setiap waktu saat saya butuhkan.
Bahkan sesekali saya menemuinya di belakang lemari kami d ruang tamu. Saya menyapanya dan bercerita dengannya.
Dimanapun saya berada kita bisa saling komunikasi dan berinteraksi.
Pernah suatu ketika teman sekolah saya datang bermain ke rumah, kemudian saya kenalkan dia dengan teman saya yang di belakang lemari itu. Tapi saya tak yakin mereka percaya pada apa yang saya katakan. Apa kau percaya pada apa yang saya ceritakan?, percaya dengan kisah ini? Oke baiklah maka saya akan melanjutkan kisah masa kecil yang saya alami.
Masa kecil saya, dimana saya merasa bahagia bersama teman yang bahkan tak pernah saya lihat dan saya sentuh. Dimanapun dan kapanpun dia selalu ada untuk saya.
Bahkan saat saya berjalan sendiri, saya tak kesepian karena ada yang bisa saya bicarakan dengan mereka, dan jika saya tak sendiri saya masih berbicara dengannya dalam hati.
Dan ini berlangsung hingga saya lulus SMA, tapi untuk yang dibelakang lemari berakhir saat lemarinya dibawa pindah bibiku tahun 2006 atau 2005 saat saya duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar.
Dan kini bingung sendiri bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Dan berakhir tanpa saya minta, dan tanpa saya sadari telah lenyap perlahan dari kehidupan yang saya jalani kini.
Kadang tiba-tiba saya merindukan mereka, sekalipun saya sendiri juga telah lupa nama-nama mereka. Serasa sudah jauh jarak kita yang dulu bahkan tanpa sekat. Perlaham mereka seperti terhapus oleh kenyataan yang saya hadapi. Seiring berjalan waktu dan bertambahnya usia.
Dokumentasi Pribadi |
Seperti Bertengkar dengan Diri Sendiri
Saat sebuah keputusan harus diambil, dan saat itu terjadi jiwa seakan bergejolak memperdebatkan mana yang lebih baik dari keduanya, berdebat dengan sesuatu yang pada dasarnya ciptaan bawah sadar diri sendiri terdengar lucu bukan? bertengkar dengan diri sendiri.
Mungkin ada yang tidak percaya kalau beberapa orang memiliki teman khayalan, karena mereka tidak mengalami atau mungkin sudah lupa. Tapi ada sebagian orang percaya, bahkan ada yang mengalaminya hingga dewasa. Aneh memang tapi begitulah yang mereka alami, bahkan ada yang sulit membedakan antara nyata atau tidak nyata.
Diketahui bahwa sebanyak 25 hingga 40% anak usia 3 sampai 7 tahun memiliki teman khayalan. Sebagian memilih teman khayalan yang tidak nyata dan sebagian memilih mainan sebagai teman khayalan.
Diketahui bahwa teman khayalan memiliki manfaat bagi anak salah satunya adalah memberikan anak-anak rasa kontrol emosi dan perasaan mereka.
Apakah anak yang memiliki teman khayalan susah dalam bergaul di kehidupan sebenarnya?
Apakah mereka memiliki gangguan mental atau psikologi?
Pertanyaan ini adalah pertanyaan stereotipe, dimana anak yang mempunyai teman khayalan cenderung pemalu, memiliki masalah emosional dan susah untuk memiliki teman sebenarnya. Padahal telah banyak penelitian mebuktikan bahwa teman khayalan membawa damoak baik bagi kesehatan dan perkembangan mental anak.
Biasanya anak memiliki teman khayalan hingga memasuki masa remaja. Baik anak laki-laki maupun perempuan, keduanya memiliki teman khayalan. Hanya saja antara anak laki-laki dan perempuan cenderung lebih banyak terjadi pada anak perempuan selain itu bentuk dan perlakuan antara anak laki-laki dan perempuan terhadap teman khayalan mereka juga tidaklah sama.
Kenapa Anak-anak Punya teman Khayalan?
Memiliki teman khayalan bagi anak-anak adalah suatu hal yang menyenangkan. Karena mereka bisa bermain dan berinteraksi sosial disaat tidak ada teman disekitar mereka, maka muncullah teman khayalan. Teman khalayan muncul karena anak mencari teman yang membuat mereka nyaman. Bukan berarti mereka tidak mendapat teman di dunia yang sebenarnya. Mereka akan menemukan teman yang dapat mereka percayai dan juga mendapat kambing hitam saat mereka menemukan sebuah masalah. Dengan munculnya teman khayalan pada anak akan membantu anak bersosialisasi dan meningkatakan kemampuan verbal anak.
Dulu saya mengira bahwa saya tidak waras ketika saya sering merasa memiliki teman-teman yang saya ajak bicara tapi saya tak pernah melihat mereka, setelah saya tau bahwa itu adalah hal yang lumrah dan banyak terjadi pada kebanyakan anak-anak, saya merasa istimewa.
Kenapa Anak-anak Punya teman Khayalan?
Memiliki teman khayalan bagi anak-anak adalah suatu hal yang menyenangkan. Karena mereka bisa bermain dan berinteraksi sosial disaat tidak ada teman disekitar mereka, maka muncullah teman khayalan. Teman khalayan muncul karena anak mencari teman yang membuat mereka nyaman. Bukan berarti mereka tidak mendapat teman di dunia yang sebenarnya. Mereka akan menemukan teman yang dapat mereka percayai dan juga mendapat kambing hitam saat mereka menemukan sebuah masalah. Dengan munculnya teman khayalan pada anak akan membantu anak bersosialisasi dan meningkatakan kemampuan verbal anak.
Dulu saya mengira bahwa saya tidak waras ketika saya sering merasa memiliki teman-teman yang saya ajak bicara tapi saya tak pernah melihat mereka, setelah saya tau bahwa itu adalah hal yang lumrah dan banyak terjadi pada kebanyakan anak-anak, saya merasa istimewa.
Setiap anak itu lahir dengan keistimewaannya, jaga dan rawat mereka. Karena menjadi orang tua adalah suatu yang luar biasa. Tuhan menunjukmu menjadi orang tua bagi seorang anak yang dari tidak tau apa-apa hingga ingin tau segalanya. Kalian sungguh beruntung.
Komentar
Posting Komentar