Hai?
Salam kenal!
Aku bukan penulis profesional. Aku amatiran dengan mimpi menerbitkan sebuah buku yang menginspirasi seseorang atau sekedar membuat seseorang merasakan apa yang aku rasakan. Aku menyukai sebuah buku sejak aku masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar.
Kau tahu? Di sekolahku dulu ada banyak buku cerita yang tertata rapi. Bukan perpustakaan, melainkan hanya lemari yang tinggi di kantor guru yang bahkan ukurannya setengah dari ruang kelas kami. Ya, kami tidak memiliki perpustakaan.
Saat itu tahun 2003. Hampir 20 tahun yang lalu, dan aku masih menyukai buku sampai saat ini.
Mungkin jika tidak terhalang oleh keadaan aku mungkin sudah menjadi penggila buku. Sayangnya aku tinggal di desa dan tidak ada yang namanya toko buku atau sekedar taman bacaan yang bisa aku kunjungi.
Kau tahu apa yang aku lakukan?
Aku menulis!
Banyak buku yang sudah aku kotori dengan tinta dari pena-pena yang aku gerakan dengan jari jemariku. Aku menyukainya, sangat menyukainya. Dan sejak saat itu aku bermimpi bisa memiliki karya dengan namaku sendiri di sampulnya. Sangat tidak mungkin untuk ku.
Aku yang sama sekali tidak tahu dunia kepenulisan selalu tertahan untuk mewujudkan mimpiku. Bagaimana aku menulis jika yang mereka mau adalah ketikan? Aku bahkan sangat jarang menyentuh komputer, sekalinya hanya saat aku ada pelajaran komputer di saat aku SMP.
Tapi tahun 2020 memberikan ku kejutan.
Berawal dari permintaan seorang kenalan yang memintaku vote dia di IG sebagai penulis favorit. Muncullah beberpa akun penerbitan di berandaku. Awalnya aku iseng aku follow beberpa akun.
Singkat cerita aku menemukan sebuah akun penerbitan yang bernama Guepedia. Saat itu ternyata sedang ada promo terbit gratis.
Aku bukan orang yang gampang percaya dengan akun-akun seperti itu. Namun saat aku lihat pengikutnya juga banyak sudah ribuan. Dan ribuan buku juga yang sudah di terbitkan.
Saat itu aku sedang senang banget menulis, melanjutkan sebuah cerita yang telah aku tulis sejak 2018. Karena gratisnya berakhir di akhir bulan yang artinya beberapa hari lagi itu. Aku menyerah.
Namun setelah masa itu berkahir di kabarkan lagi kalau terbit gratis berlanjut sampai akhir November.
Mulai hari itu juga aku mulai menyelesaikan naskahku. Mulai menyalin dari wattpad ke WPS. Sebuah aplikasi gitu.
Aku harus mencari font yang di syaratkan untuk terbit gratis sampai harus bergadang setiap malam demi menyelesaikan naskah.
30 hari bukanlah waktu yang lama. Aku pernah sampai menangis lantaran saat pagi hari aku buka WPS file yang sudah aku edit beranak. Pokoknya enggak tahu kenapa itu file jadi ada dua dan aku enggak tahu mana file yang sudah aku edit dan mana yang belum.
Singkat cerita akhirnya H-3 berakhirnya event tersebut aku kirim hasil akhir editan ku. Dengan perasaan yang campur aduk; takut di tolak takut salah, takut kena tipu pokoknya pikiran-pikiran aneh itu tiba-tiba muncul.
Setelah ada konfirmasi bahwa file sudah di terima, hari berikutnya aku di kabarin untuk revisi. Kenapa? Karena aku nggak tahu kalau aku harus benar-benar edit itu naskah sendiri. Ada banyak longkap di naskah tersebut. Dan aku akhirnya lembur lagi buat hapus longkap dan revisi beberapa part lagi.
Aku kirim lagi naskah itu. Dan aku di kabari lagi kalau naskah yang aku kirimkan terlalu panjang dan mereka memintaku revisi lagi dan membuat jadi 2 part.
Hanya dalam beberapa hari aku lembur lagi karena harus membagi naskah itu jadi dua bagian. Harus membuat sinopsis lagi dan blurb lagi.
Aah di awal aku enggak bilang kalau salah satu syaratnya adalah kita juga harus membuat sinopsis dan blurb sendiri.Membuat dua ending yang sama sekali nggak aku pikirkan sebelumnya.
Aku tahu, di wattpad pembacaku saat itu bahkan baru mencapai seribuan saja. Ketika aku tulis bahwa cerita tersebut akan terbit mungkin banyak yang salah artikan. Lho kok pembaca belum banyak tapi udah terbit?
Sayangku,...
Untuk dapat dipinang oleh penerbit itu adalah sebuah impian. Aku juga berharap demikian. Tapi terkadang kita nggak perlu nunggu naskah kita di pinang.
Ketika cerita yang kita tulis itu di bukukan, kalian tahu bagaimana rasanya?
Itu luar biasa sekali bahagianya.
Nggak apa-apa nggak ada yang beli, kamu beli aja sendiri. Jadikan itu motivasi untuk melangkah lebih maju lagi. Belajar lagi dan lagi. Cerita yang udah di bukukan itu bisa jadi kenangan yang berharga untukmu di kemudian hari.
Komentar
Posting Komentar